Puji syukur penulis
ucapkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah ini . Tugas ini dibuat dalamrangka memenuhi tugas
dari dosen. Selain itu juga penulisingin memberikan pengetahuan kepada pembaca
mengenai Sumpah Pemuda 1928 sebagai Penguat Nasionalisme menuju Proklamasi
1945.
Dalam kesempatan ini
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing bidang
studi dan teman-teman yang telah banyak memberikan pengetahuan kepada
penulis dalam menyusun tugas ini serta kepada semua pihak yang telah membantu.
Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca, khususnyadari teman-teman dan dosen
pembimbing. Penulis akan sangat menerima segala kritikdan saran.
Muara
Bungo,
Dalam kehidupan dahulu
ini kita sering menjumpai pemuda yang berjuang demiIndonesia dengan cara
bertempur dimedan perang. Mereka rela mati demi kemerdekaan Indonesia. Kita
sebagai pemuda-pemudi generasi sekarang juga harus meniru kerjakeras mereka
berjuang membela bangsa Indoneisa, tak harus berperang seperti
para pahlawan. Kita dapat menjadi pemuda-pemudi yang berprestasi dan
mengharumkannama bangsa. Kegigihan pemuda jaman dahulu berhasil melahirkan
sesuatu yangdisebut “sumpah pemuda”
Sumpah pemuda adalah
sebuah ikrar dari para pemuda yang dijadikan buktiotentik bahwa pada tangga 28
oktober 1928 bangsa Indonesia dilahirkan. Oleh karenaitu sudah seharusnya
segenap rakyat Indonesia memperingati momentum 28 Oktobersebagai hari lahirnya
bangsa Indonesia. Proses kelahiran Bangsa Indonesia inimerupakan buah dari
perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawahkekuasaan kaum
kolonialis pada saat itu, kondisi ketertindasan inilah yang kemudianmendorong
para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi mengangkatharkat
dan martabat hidup orang Indonesia asli, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan
rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahunkemudian yaitu
pada 17 Agustus 1945.Sekarang ini banyak pemuda yang lupa akan sejarah para
pemuda terdahulu.Sehingga banyak pemuda yang mudah terkontaminasi oleh hasutan orang-orang
jahat.
Alhasil banyak pemuda
yang memilih berdemo ketimbang membuat musyawarah antara petinggi negeri
ini dengan rakyat. Selain berdemo, para pemuda juga melakukan aksitawuran yang
telah merajalela dikalangan siswa SD,SMP, dan SMA. Dizaman yangmodern ini
para pemuda seakan di jajah kembali namun bukan secara terang-terangannamun di
jajah secara psikis.Solusi untuk mengatasi sikap pemuda ini adalah dengan
memperkenalkan merekadengan sejarah dan akhlak dari kecil hingga dewasa.
Sehingga pemuda Indonesiamampu membangun negeri ini dengan kepala
dingin.Melihat kejadian pemuda yang makin agresif maka akan dibahas dalam
makalahini agar dapat mengetahui bagaimana sejarah pemuda membangun bangsa ini
serta bentuk pengaplikasian tepat yang dilakukan dalam era modern ini.
Secara jelasmengenai sejarah, arti, dan pengaplikasiannya akan dibahas pada Bab
II.
1.
Bagaimana sejarah terbentuknya sumpah pemuda ?
2.
Bagaimana arti sumpah pemuda ?
3.
Apa tujuan dan manfaat dari sumpah pemuda ?
1.
Untuk mengetahui sejarah terbentuknya sumpah pemuda.
2.
Untuk mengetahui arti dari sumpah pemuda.
3.
Untuk mengetahui tujuan dan manfaat dari sumpah pemuda.
Peristiwa sejarah
Soempah Pemoeda atau Sumpah Pemuda merupakan suatu pengakuan dari Pemuda-Pemudi
Indonesia yang mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa. Sumpah
Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 hasil rumusan dari Kerapatan
Pemoeda-Pemoedi atau Kongres Pemuda II Indonesia yang hingga kini setiap
tahunnya diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda Kongres Pemuda II dilaksanakan
tiga sesi di tiga tempat berbeda oleh organisasi Perhimpunan Pelajar Pelajar
Indonesia (PPPI) yang beranggotakan pelajar dari seluruh wilayah Indonesia.
Kongres tersebut dihadiri oleh berbagai wakil organisasi kepemudaan yaitu Jong
Java, Jong Batak, Jong, Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond,
Jong Ambon, dsb serta pengamat dari pemuda tiong hoa seperti Kwee Thiam Hong,
John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang dan Tjoi Djien Kwie.
Gagasan penyelenggaraan
Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI),
sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Indonesia. Atas
inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi
dalam tiga kali rapat.
Rapat pertama, Sabtu, 27
Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Waterlooplein
(sekarang Lapangan Banteng). Dalam sambutannya, ketua PPPI Sugondo Djojopuspito
berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para
pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan
hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa
memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan,
dan kemauan.
Rapat kedua, Minggu, 28
Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua
pembicara, Poernomowoela dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak
harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara
pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.
Pada rapat penutup, di
gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106, Sunario menjelaskan
pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan
Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan
nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri,
hal-hal yang dibutuhkandalam perjuangan.
Adapun panitia Kongres
Pemuda terdiri dari :
Ketua : Soegondo Djojopoespito
(PPPI)
Wakil
Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten
Bond)
Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
Pembantu V : Rochjani Soe’oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
Peserta:Abdul Muthalib
Sangadji; Purnama Wulan; Abdul Rachman; Raden Soeharto; Abu Hanifah; Raden
Soekamso; Adnan Kapau Gani; Ramelan; Amir (Dienaren van Indie); Saerun (Keng
Po); Anta Permana; Sahardjo; Anwari; Sarbini; Arnold Manonutu; Sarmidi Mangunsarkoro;
Assaat; Sartono; Bahder Djohan; S.M. Kartosoewirjo; Dali; Setiawan; Darsa;
Sigit (Indonesische Studieclub); Dien Pantouw; Siti Sundari; Djuanda;
Sjahpuddin Latif; Dr.Pijper; Sjahrial (Adviseur voor inlandsch Zaken); Emma
Puradiredja; Soejono Djoenoed Poeponegoro; Halim; R.M. Djoko Marsaid; Hamami;
Soekamto; Jo Tumbuhan; Soekmono; Joesoepadi; Soekowati (Volksraad); Jos
Masdani; Soemanang; Kadir; Soemarto; Karto Menggolo; Soenario (PAPI &
INPO); Kasman Singodimedjo; Soerjadi; Koentjoro Poerbopranoto; Soewadji
Prawirohardjo; Martakusuma; Soewirjo; Masmoen Rasid; Soeworo; Mohammad Ali
Hanafiah; Suhara; Mohammad Nazif; Sujono (Volksraad); Mohammad Roem; Sulaeman;
Mohammad Tabrani; Suwarni; Mohammad Tamzil; Tjahija; Muhidin (Pasundan); Van
der Plaas (Pemerintah Belanda); Mukarno; Wilopo; Muwardi; Wage Rudolf
Soepratman; Nona Tumbel.
Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas
ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi
terakhir kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh soegondo dan kemudian
dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin. Isi dari Sumpah pemuda Hasil Kongres
Pemuda Kedua adalah sebagai berikut:
PERTAMA:
Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang
Satoe, Tanah Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Bertumpah Darah
Yang Satu, Tanah Indonesia).
KEDOEA: Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa
Jang Satoe, Bangsa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku
Berbangsa Yang Satu, Bangsa Indonesia).
KETIGA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa
Persatoean, Bahasa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung
Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia).
Dalam peristiwa sumpah pemuda yang bersejarah tersebut
diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia untuk yang pertama kali yang
diciptakan oleh W.R. Soepratman. Lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama
kali pada tahun 1928 pada media cetak surat kabar Sin Po dengan mencantumkan
teks yang menegaskan bahwa lagu itu adalah lagu kebangsaan. Lagu itu sempat
dilarang oleh pemerintah kolonial hindia belanda, namun para pemuda tetap terus
menyanyikannya.
Ketika beraneka-ragam
kecenderungan permusuhan atau perpecahan mulai nampak membahayakan persatuan
dan kesatuan bangsa kita, maka mengisi Hari Sumpah Pemuda dengan jiwa aslinya
adalah amat penting. Suara-suara negatif sebagai akibat interpretasi yang salah
tentang otonomi daerah sudah mengkhianati jiwa Sumpah Pemuda. Demikian juga
pernyataan dan kegiatan-kegiatan sebagian dari golongan Islam reaksioner,
seperti yang dipertontonkan oleh organisasi/gerakan semacam Front Pembela
Islam, Ahlussunah Waljemaah, Majelis Mujahidin Indonesia, KISDI dan lain-lain
sebagainya.
Perlulah kiranya selalu
kita ingat bersama-sama bahwa Sumpah Pemuda, yang dilahirkan sebagai hasil
Kongres Pemuda II yang diselenggarakan tanggal 27-28 Oktober 1928 di Jakarta
adalah manifestasi yang gemilang dari hasrat kuat kalangan muda Indonesia, yang
terdiri dari berbagai suku dan agama, untuk menggalang persatuan bangsa dalam
perjuangan melawan kolonialisme Belanda. Mereka ini adalah wakil-wakil angkatan
muda yang tergabung dalam Jong Java, Jong Islamieten Bond, Jong Sumatranen
Bond, Jong Batak, Jong Celebes, Jong Ambon, Minahasa Bond, Madura Bond, Pemuda
Betawi dan lain-lain. Atas prakarsa Perhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia
(PPPI) inilah kongres pemuda itu telah melahirkan Sumpah yang berbunyi : “Kami
putera dan puteri Indonesia mengaku bertumpah-darah yang satu : tanah
Indonesia. Kami putera dan puteri Indonesia mengaku berbangsa yang satu: bangsa
Indonesia. Kami putera dan puteri Indonesia menjunjung bahasa yang satu :
bahasa Indonesia “.
Dalam sejarah bangsa
Indonesia, sudah terjadi banyak perlawanan terhadap kolonialisme Belanda, yang
dilakukan oleh berbagai suku di berbagai daerah, baik di Sumatera, Jawa,
Sulawesi, Maluku dan pulau-pulau lainnya. Namun, karena perjuangan itu sebagian
besar bersifat lokal dan kesukuan, maka telah mengalami kegagalan. Pembrontakan
PKI di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dalam tahun 1926 merupakan gerakan
yang menimbulkan pengaruh politik yang lintas-suku dan lintas-agama yang
penting (karena juga terjadi di Sumatera Barat). Sumpah Pemuda lahir dalam
tahun 1928, ketika puluhan ribu orang telah ditahan dan dipenjarakan oleh
pemerintah Belanda sebagai akibat pembrontakan PKI dalam tahun 1926. Berbagai
angkatan muda dari macam-macam suku dan agama telah menyatukan diri dalam
perlawanan terhadap kolonialisme Belanda lewat Sumpah Pemuda, ketika ribuan
orang digiring dalam kamp pembuangan di Digul. Adalah penting untuk sama-sama
kita perhatikan bahwa tokoh-tokoh nasional seperti Moh. Yamin (Jong Sumatranen
Bond), Amir Syarifuddin (Jong Batak), Senduk (Jong Celebes), J. Leimena (Jong
Ambon), adalah peserta-peserta aktif dalam melahirkan Sumpah Pemuda. Dan
perlulah juga kita catat, bahwa Sumpah Pemuda dicetuskan oleh kalangan muda,
ketika Bung Karno aktif melakukan beraneka kegiatan lewat PNI (yang dua tahun
kemudian ditangkap Belanda dan diajukan di depan pengadilan Bandung, di mana ia
mengucapkan pidato pembelaannya yang terkenal “Indonesia Menggugat”).
Jadi, jelaslah bahwa
Sumpah Pemuda adalah semacam kontrak-politik berbagai suku bangsa Indonesia,
yang diwujudkan secara kongkrit oleh wakil-wakil angkatan muda mereka. Sumpah
Pemuda adalah fondasi penting kebangkitan bangsa Indonesia dan landasan utama
bagi pembentukan negara Republik Indonesia.
“Kami Putra dan Putri
Indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah Indonesia. Kami putra dan putri
Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia. Kami putra dan putri
Indonesia mengaku berbahasa satu, bahasa Indonesia”, isi dari sumpah pemuda
yang dikumandangkan pada 28 Oktober 1928 di di Gedung Oost Java Bioscoop
bertujuan untuk menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang
sebelumnya masih bersifat sangat kedaerahan. Selain itu sumpah setia ini
bertujuan untuk mempersatukan pemuda-pemuda di seluruh tanah air.
Adapun manfaat yang dapat kita petik dari Sumpah Pemuda antara
lain sebagai berikut:
1.
Semangat kekeluargaan, persatuan, dan persaudaraan antar sesama.
2.
Terwujudnya kerukunan antar masyarakat, berbangsa dan bernegara,
sehingga tidak mudah dipecah belah (di adu domba)
3.
Menumbuhkan kesadaran bahwa ancaman, tantangan,
hambatan, dan gangguan terhadap disintegrasi bangsa yang merupakan tanggung
jawab seluruh rakyat Indonesia.
Sumpah Pemuda merupakan
suatu pengakuan dari Pemuda-Pemudi Indonesia yang mengikrarkan satu tanah air,
satu bangsa dan satu bahasa. Sumpah Pemuda adalah fondasi penting kebangkitan
bangsa Indonesia dan landasan utama bagi pembentukan negara Republik
Indonesia.Dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 yang hingga kini setiap tahunnya
diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda.
Pemerintah menggalangkan
gerakan pendidikan karakter. Karena nilai sumpah pemuda menjadi aplikatif
ketika dilaksanakan dalam pendidikan karakter di sekolah. Untuk merintis
kembali semangat nilai sumpah pemuda, harus dalam tindakan nyata. Yang pertama
Dinas pendidikan merumuskan kembali arah PKPB sampai ke bentuk pelaporannya
kepada orangtua siswa. Kedua, pada tataran sekolah perlu mengadakan berbagai
kegiatan aplikatif untuk mengaplikasikan nilai sumpah pemuda.
Sebaiknya pemuda pada
jaman saat ini lebih menjunjung tinggi nilai nasionalisme. Namun peran orang
tua dan guru diperlukan untuk membentuk karakter dan kepribadian anak. Terlebih
pendidikan karakter harusnya diberikan pada pendidikan tingkat rendah. Hal ini
bertujuan agar nilai positif dari pendidikan karakter tersebut dapat ditanamkan
dan diaplikasikan sejak dini hingga anak tumbuh dewasa. Karena setiap
perkembangan jaman akan terjadi banyak perubahan terutama dalam pembentukan
sikapnya.
Annafis,
Asyifah. (2014). Makalah Sejarah Sumpah Pemuda. (Online), (https://www.academia.edu/9746516/Makalah_sejarah_.sumpah_pemuda,
diakses pada tanggal 08 November 2015).
Aidil,
Munawar. (2013). Aplikasi Sumpah Pemuda Saat Ini. (Online), (http://munawaraidil.blogspot.co.id/2013/10/aplikasi-sumpah-pemuda-di-masa-kini.html,
diakses pada tanggal 12 November 2015).
Harry.
(2013). Sejarah Sumpah Pemuda.(Online), (http://semangatpemuda-indonesia.blogspot.co.id/p/sejarah-sumpah-pemuda.html,
diakses pada tanggal 08 November 2015).
Kusnodiharjo,
Tukijo. (2011). Revitalisasi Nilai Sumpah Pemuda dalam Ranah
Pendidikan. (Online), (http://bapaktukijo.blogspot.co.id/2011/11/normal-0-false-false-false-en-us-x-none_6608.html,
diakses pada tanggal 08 November 2015).
Prasetyo,
Ferry. (2012). Ikrar atau Janji Sumpah Pemuda. (Online), (http://tehkopijahe.blogspot.co.id/2012/04/ikrar-atau-janji-sumpah-pemuda.html,
diakses pada tanggal 12 November 2015).
No comments:
Post a Comment